Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menanggapi statemen menteri agama yang akhir akhir ini menjadi kontroversi tentang populisme Islam.
Menurut Ken, banyak yang gagal paham tantang hal ini, padahal secara sederhana, populisme Islam dapat diartikan sebagai upaya menggalang suara umat Islam yang selama ini merasa terpinggirkan oleh elite-elite yang selama ini kecewa kepada negara.
Mereka membangun narasi bahwa umat Islam ditindas. Salah satu jargon yang paling sering disampaikan adalah kriminalisasi ulama.
Jika dilihat dalam konteks ideologis, sesungguhnya kelompok-kelompok Islam yang bergabung dalam gerakan populisme Islam sangat beragam.
Ada kelompok pengusung ide negara Islam atau khilafah islam, ada juga kelompok yang tetap menginginkan indonesia tetap dalam bentuk NKRI tetapi dengan embel-embel bersyariah, atau simpatisan partai tertentu.
Mereka bersatu di dalamnya karena merasa punya musuh yang sama yaitu pemerintah. Dalam konteks amaliah agama, pengusung gerakan ini juga sangat beragam. Jelas Ken.
Terdapat kelompok Islam puritan yang sangat ketat dalam beragama. Segala sesuatu yang tidak ada dalam Al-Qur’an dan Hadits dianggap sebagai bid’ah. Semua yang berbeda salah, yang benar hanya dia dan kelompoknya. Bahkan surga sudah di kavling olehnya sementara di luar kelompoknya di vonis masuk neraka.
Jangankan yang beda agama, mereka yang seagama saja bila berbeda maka akan di kafirkan. Kelompok ini yang dapat memicu konflik dimasyarakat dan dalam konteks yang lebih besar ini membahayakan keamanan negara karena misi mereka sebenarnya adalah menggulingkan negara atas nama agama. Tutup Ken.