Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di wilayah Jawa Barat dalam tiga hari terakhir.
Ada tiga terduga teroris yang ditangkap di Pengandaran, pertama inisial T alias AU, kemudian RAH alias BM, dan SU alias SUK,.
Kemudian, Densus juga menangkap satu terduga teroris atas nama DR alias AQD dari jaringan JAD di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
Menurut Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan, JAD sendiri merupakan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka rata rata adalah eks NII dan eks FPI yang tidak sabar menunggu perang tiba, sebab dalam pemahaman NII saat ini adalah dalam kondisi perang, tapi kok enggak perang perang, akhirnya banyak dari mereka bergabung ke JAD.
Negara Islam Indonesia merupakan organisasi politik yang di proklamirkan oleh SM Kaetosuwiryo pada tahun 1949, saat ini adalah kelompok NII tidak dianggap tidak bahaya oleh negara karena dinilai hanya faham saja atau masih di pemikiran saja alias belum melakukan, padahal sejatinya NII adalah dasar pemikiran radikal di Indonesia.
Bila kelompok NII dibiarkan, dan mantan NII tidak digalang pemerintah, maka di prediksi kasus terorisme tidak akan pernah berakhir, ibarat buah dipetik dari pohon, tapi akarnya tidak dicabut, maka tiap musim akan berbuah lagi, Tutup Ken.