Ken Setiawan: Radikalisme dan Terorisme Itu Fakta, Bukan Stigmatisasi



Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan turut prihatin adanya opini bahwa seolah persoalan radikalisme dan terorisme itu seolah labeling dan stigmastisasi pemerintah terhadap agama Islam.

Ken menyebut bahwa memang ada sebuah fakta ada orang yang belajar dengan guru yang salah, akhirnya menafsirkan dan mengaplikasikan ayat ayat jihad dengan cara yang salah pula. Jelas Ken.

Masyarakat dikejutkan dengan ditangkapnya seorang wanita benama Siti Elina (SE) yang hendak menerobos masuk ke Istana dengan membawa pistol dan dalam penelusuran diketahui terhubung dengan kelompok NII

Menurut Ken, Ideologi NII tidak akan pernah mati, justru saat ini cukup masih, terutama dikalangan perempuan.

Perempuan lebih rentan karena bila sudah bergabung ke NII dan terikat pernikahan, maka dia ketaatan pada kelompoknya lebih kuat, bahkan banyak laporan pengaduan kasus yang diterima NII Crisis Center akhir akhir ini adalah perempuan, tidak sedikit yang berpendidikan S1 dan S2 di perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Ken menyayangkan beberapa komentar di jagad maya dan tokoh sekaliber Prof. Din Syamsuddin mengeluarkan statemen yang mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan bentuk stigmatisasi pemerintah terhadap umat Islam dan meminta masyarakat jangan percaya terhadap radikalisme dan terorisme karena merupakan bagian dari setting pemerintah menjelang akhir tahun dan tahun politik.

Menurut Ken, narasi tersebut sangat berbahaya karena sebagian masyarakat yang minim literasi dapat terpengaruh dengan narasi stigmatisasi agama dan tidak adanya ancaman terorisme yang hanya sekedar rekayasa.

Perlu edukasi yang lebih massif lagi dari segenap elemen untuk menyebarkan bahwa melawan radikalisme dan terorisme bukan proses stigmatisasi agama, tetapi justru menyelamatkan agama dari fitnah yang di lakukan kelompok teror. Tutup Ken.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *