Penangkapan Teroris di Kebumen Orangnya Moderat, Ken Setiawan: Mereka Sedang Taqiah atau Menyembunyikan Jati Diri



Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan bahwa orang yang berpaham Radikal belum tentu teroris, tapi jika sudah menjadi teroris dipastikan dia Radikal

Adapun jika ada teroris yang moderat dan membaur, bersosialisasi dengan masyarakat yakinlah dia sedang Taqiah atau menyembunyikan jati diri sehingga masyarakat tidak mencurigai dirinya sebagai teroris.

Bahkan sekarang banyak jaringan terorisme yang menggunakan gerakan sosial lewat kotak amal yayasan yatim piatu dan duafa guna menggalang dana dimasyarakat, kotak amal ditaruh di minimarket dan restoran atau rumah makan, ini yang akhirnya mencoreng nama oraganisasi yang betul betul menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat.

Badrun (49) warga Dukuh Karangtembok RT.01 RW.05 Desa Murtirejo, Kecamatan Kebumen ditangkap Densus 88 pada hari Kamis (1/12/2022) sekitar pukul tanggal 12.21 WIB usai menjalankan sholat Dzuhur jamah di Mushola Asofingah.

Selesai sholat, tiba-tiba didekati beberapa orang berpakaian hitam langsung membawanya masuk ke sebuah mobil warna hitam,” terang seorang warga yang enggan disebut namanya. Menurut warga tersebut usai ditangkap dan dimasukkan kedalam mobil Badrun tak terlihat lagi kembali ke rumahnya.

“Bahkan warga awalnya tau kalau Badrun itu diculik, waktunya cepet banget masuk mobil langsung pergi tanpa kembali ke rumahnya,” lanjut warga menceritakan.

Sontak kejadian tersebut membuat geger warga Dukuh Karangtembok yang kemudian berhamburan keluar rumah. Bahkan, istri Badrun yang mengetahui suaminya dibawa orang tak dikenal langsung syok dan menjerit.

Selang beberapa lama usai rombongan yang membawa Badrun meninggalkan lokasi, terlihat beberapa anggota polisi berseragam dan berpakaian preman datang dan mendatangi rumah Badrun.

Terlihat polisi memasang garis polisi dan melakukan olah kejadian perkara. Polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga kalau Muhammad Badrun dibawa Densus 88 ke Solo.

Pak Kades dan polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga kalau tadi yang menangkap Badrun adalah anggota Densus 88,” pungkasnya.

Pukul 13.30 hingga 17.15 WIB tim Inavis dari Polres Kebumen melaksanakan olah TKP di rumah Badrun. Dimata para tetangga dan warga sekitar Badrun alias Haryadi alias Ramli alias Zidan dikenal warga sangat bersosialisasi dan mudah bergaul, tidak ada yang menduga jika Badrun terlibat jaringan terorisme.

Sebelum mendirikan bengkel las didepan rumahnya, Badrun bekerja di Jakarta. Namun pada tahun 2004 dirinya memutuskan pulang kampung dan menetap di desa kelahirannya di Kebumen.

Jelang Perayaan Natal dan Tahun baru diharapkan aparat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris, sebab beberapa tahun yang lalu, pelaku terorisme beraksi jelang Perayaan natal dan tahun baru. Tutup Ken

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *