Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan meminta Pemerintah dan aparat di Indonesia untuk mewaspadai aktivitas individu atau kelompok berafiliasi dan mendukung organisasi teroris Fethullah Gulen (FETO) di Turki.
Pada tanggal 15 Juli 2016, Turki, kata Ken, menghadapi upaya kudeta yang dilakukan oleh FETO dan pendukungnya yang menewaskan ratusan orang serta ribuan orang luka-luka.
FETO merupakan sebuah organisasi yang awalnya mendukung pemerintah Turki, pendukungnya mengidolakan ulama bernama Fettullah Gulen sebagai pemimpin tertingginya.
Tapi karena provokasi tentang agama, Turki yang katanya 99 persen penganut agama Islam tapi kok syariat tidak ditegakan dan bahkan memberlakukan sistem sekuler, dari sinilah muncul isu penegakan syariat Islam tapi lewat jalur kudeta.
Bukan hanya masyarakat biasa saja yang di provokasi, namun juga infilttasi ke pejabat negara dan pejabat militer dalam melakukan kudeta di Turki.
Malam 15 Juli 2016, tank-tank militer menutup sebuah jembatan di Istanbul yang menghubungkan Asia ke Eropa. Jet tempur dan helikopter yang terbang di atas Istanbul dan Ankara membom kompleks presiden, gedung parlemen, polisi dan markas intelijen, sementara warga sipil keluar untuk melawan kudeta.
Pada malam itu, Kepala Staf Militer Hulusi Akar disandera oleh para pemberontak hanya karena dia mengatakan menolak permintaan mendukung kudeta.
Namun upaya kudeta tersebut gagal karena tidak semua militer bisa direkrut oleh FETO dan berkat perlawanan rakyat Turki yang turun ke jalanan untuk menentang upaya yang dilakukan oleh FETO.
Di Indonesia pendukung Anies menurut Ken persis dengan pendukung Fethullah Gulen yang menganggap Islam adalah mayoritas tapi syariat Islam tidak ditegakan, maka bila upaya capres gagal maka opsi kudeta akan menjadi opsi terakhir.
Apalagi pendukung Anies rata rata adalah para pengusung tegaknya syariat khilafah Turki Utsmani yang telah runtuh di tahun 1924 dan mereka yakin akan bangkit kembali tepat satu abad yaitu di tahun 2024 mendatang. Tutup Ken.
Semoga kejadian yang terjadi di Turki menjadi pelajaran bagi kita untuk mengantisipasi dan melawan bila ada kelompok masyarakat yg ingin Menganti Pancasila dgn khilafah atau komunis.rakyat sudah cerdas melihat dan menilai mana capres yg ada potensi mengarah ke pergantian sistem Pancasila dgn sistem khilafah.rakyat bersatu lawan.❤️🇮🇩👍